RSS

Kamis, 26 September 2013

Motivasi Pembelajaran


   Hakikat Motivasi
         Pengertian Motivasi
         Menurut Bruner, motivasi adalah kondisi khusus yang dapat mempengaruhi individu untuk belajar. Selanjutnya menurut Mc. Donal (dalam Sadirman, 1986) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
         Dari kedua pengertian motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi adalah sesuatu yang dapat memengaruhi individu untuk belajar guna mencapai suatu tujuan.

         Fungsi Motivasi
                           Keberhasilan proses pembelajaran di dalam kelas bergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi belajar bagi siswanya. Menurut Oemar Hamalik (1992), ada 3 fungsi motivasi, yaitu:
a.       Mendorong manusia untuk melakukan sesuatu.
b.      Menentukan arah perbuatanyang hendak dicapai.
c.       Menyeleksi perbuatan yang terbaik untuk mencapai tujuan.

          Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar
                           Pembelajaran akan bermakna jika peserta didik termotivasi untuk belajar. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk membangkitkan motivasi belajar dalam proses pembelajaran, yaitu:
a.       Menjelaskan tujuan belajar ke siswa.
b.      Pemberian hadiah untuk siswa yang berprestasi.
c.       Mengadakan kompetisi untuk meningkatkan prestasi belajar.
d.      Pemberian pujian yang membangun bagi siswa yang berprestasi.
e.       Pemberian hukuman bagi siswa yang tidak mengerjakan tugas.
f.        Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar.
g.       Memberikan penilaian untuk setiap hasil pekerjaan siswa.
h.       Menyelipkan cerita saat menyampaikan materi pelajaran.
i.         Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar secara individual maupun kelompok.
j.        Menggunakan metode yang bervariasi.
k.      Menggunakan media yang baik, sesuai tujuan pembelajaran.

   Hakikat Media Pembelajaran
            Pengertian Media Pembelajaran
      Menurut Gearlach&Ely (1971) dalam Pupuh Fafturohman dan M. Sobry Sutikno (2007) mengatakan bahwa media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Selanjutnya diungkapkan oleh Atwi Suparman (1997) bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.
      Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi kepada penerima pesan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

           Fungsi Media Pembelajaran
                           Dalam proses pembelajaran, media sangat diperlukan karena dapat memberi pengaruh yang sangat besar untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Ada beberapa fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran, diantaranya:
a.       Menarik perhatian siswa.
b.      Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.
c.       Memperjelas penyajian materi pelajaran.
d.      Mengatasi keterbatasan ruang.
e.       Pembeljaran lebih komunikatif dan produktif.
f.        Waktu pembelajaran bisa dikondisikan.
g.       Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
h.       Menimbulkan gairah.
i.         Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
j.        Meningkatkan keaktifan siswa.

            Macam-Macam Media Pembelajaran
                           Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media beraneka ragam dan hampir semua bermanfaat. Dilihat dari jenisnya, media dibagi atas 3, yaitu:
a.       Media Audio
      Media audio adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja.
b.      Media Visual
      Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera pengelihatan.
c.       Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.

       Hakikat Belajar
 Pengertian Belajar
         Setiap saat manusia selalu mengalami proses belajar. Belajar merupakan proses mendapatkan pengetahuan dengan membaca dan menggunakan pengalaman sebagai pengetahuan yang memandu perilaku pada masa yang akan datang.  Hal senada juga diungkapkan Morgan bahwa belajar adalah suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi dapat sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan kecakapan, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan lain-lain.
         Jadi, manusia dapat merasakan perubahan-perubahan yang reltif menetap di dalam hidupnya melalui proses belajar.

          Ciri-Ciri Belajar
                           Dari pengertian tentang belajar, sangat jelas bahwa belajar tidak hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan tetapi juga meliputi seluruh kemampuan individu. Karena itu, belajar lebih memusatkan perhatiannya pada 3 hal, yaitu:
a.       Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu.
b.      Perubahan perilaku itu harus merupakan bagian dari pengalaman.
c.       Perubahan perilaku tersebut relatif menetap.

          Jenis-Jenis Belajar
                           Berkenaan dengan proses belajar yang terjadi pada siswa, Gagne (1985) mengemukakan bahwa ada 8 jenis belajar, yaitu:
a.       Belajar isyarat
b.      Belajar stimulus-respon
c.       Belajar rangkaian
d.      Belajar asosiasi verbal
e.       Belajar membedakan
f.        Belajar konsep
g.       Belajar hukum atau aturan
h.       Belajar pemecahan masalah

          Pengertian Hasil Belajar
                           Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Sudjana mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).
                           Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan dengan menggunakan alat evaluasi yang berupa tes hasil belajar. Tes hasil belajar adalah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada siswa dalam jangka waktu tertentu.
                           Oleh karena itu, seorang guru perlu mengadakan tes untuk melihat kemampuan siswa setelah terjadi proses pembelajaran.