Karena kesibukan, baik itu kegiatan kampus, atau pekerjaan tak jarang membuat kita menjadi pulang malam. Begitu juga yang saya alami sebagai mahasiswa sekaligus sebagai asisten laboratorium, tak jarang membuat saya pulang malam. Kadang pukul delapan atau setengah sembilan malam saya baru sampai di rumah. Jika tidak mandi badan terasa gerah dan lengket, sehingga membuat tidak nyaman. Karena hal itulah yang membuat saya jadi sering mandi malam hari. Karena itu saya sering dimarahi orang tua, karena katanya mandi malam dapat menyebabkan rematik. Untuk mencari kebenarannya saya coba searching di google, dan inilah yang saya dapatkan. Semoga dapat menambah informasi.
KOMPAS.com — Ternyata, mandi malam hari dengan air dingin tidak akan menyebabkan rematik. Bahwa rematik adalah penyakit yang hanya menyerang orang lanjut usia juga ternyata pandangan yang salah. Cari tahu fakta-fakta lain seputar penyakit rematik yang dirangkum oleh para ahli dari Pfizer dengan membaca artikel ini.
Mitos: Penyakit rematik adalah penyakit tulang
Fakta: Rematik adalah penyakit yang menyerang persendian tulang. Penyakit ini terdiri dari ratusan jenis, termasuk osteoartritis (pengapuran), lupus, dan artritis rematoid. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan rematik menyerang daerah lain, seperti jaringan ikat dan otot.
Mitos: Rematik hanya menyerang orang berusia lanjut
Fakta: Penyakit rematik bisa menyerang semua orang, tidak mengenal usia dan jenis kelamin. Biasanya rematik memang menyerang orang dengan usia di atas 45 tahun. Namun, orang yang lebih muda juga bisa kena, bahkan ditemukan kasus bayi yang terkena rematik. Penyakit rematik pada anak dikenal dengan sebutan juvenile rheumatoid arthirtis.
Mitos: Sering mandi malam dan udara dingin sebabkan rematik
Fakta: Secara patologis, tidak ada kaitan antara mitos ini dan penyakit rematik. Namun, air atau udara dingin akan menyebabkan kapsul sendi mengerut. Hal ini tentu bisa menambah rasa nyeri pada persendian pasien rematik. Sebaiknya penderita rematik memang mandi air hangat untuk mengurangi rasa sakit pada persendiannya.
Mitos: Makan jeroan menyebabkan rematik
Fakta: dari sekitar 100 jenis rematik, hanya yang berkaitan dengan makanan seperti jeroan atau seafood, yaitu artritis gout atau asam urat.
Mitos: Antibiotik diperlukan untuk mengatasi sendi yang bengkak
Fakta: Antibiotik hanya digunakan pada jenis rematik yang disebabkan infeksi. Meski sendi terlihat membengkak dan merah, antibiotik tidak diberikan secara rutin.
Mitos: Sakit tulang pada malam hari adalah gejala rematik
Fakta: Faktanya, gejala-gejala yang umumnya terjadi pada penderita rematik adalah pegal-pegal dan peradangan pada sendi (kemerahan, bengkak, terasa panas, dan sulit digerakkan). Gejala ini tidak terbatas pada malam hari dan bisa menyerang setiap saat.
Mitos: Makan bayam dan kangkung sebabkan rematik
Fakta: Tidak ada hasil penelitian yang menghubungkan antara kedua jenis sayuran ini dan risiko rematik. Kalaupun ada, yang harus dihindari untuk mencegah rematik asam urat adalah makanan yang bisa memicu purin, seperti jeroan, seafood, atau alkohol.
Jadi kesimpulannya, mandi malam hari bisa menyebabkan rematik, ternyata itu hanya mitos saja. Dari pada kita merasa tidak nyaman karena pulang malam hari dan tidak mandi, lebih baik kita mandi supaya badan segar dan bersih. Karena kebersihan sebagian dari ibadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar