RSS

Minggu, 01 November 2009

TELEVISI SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

Dunia saat ini berkembang dengan pesat dalam bidang teknologi. Hal ini sangat berdampak dalam bidang komunikasi yang ada. Nah, dalam perkembangan terakhir saat dunia informasi menjadi sangat penting dalam segi kehidupan, maka komunikasipun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian yang sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia. Sehingga sekarang menjdikan dunia seperti tidak memiliki batasan jarak, dan waktu lagi untuk berkomunikasi dengan siapa saja.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Dalam ilmu komunikasi, tipe komunikasi menurut Edward Sapir dibagi menjadi tipe komunikasi primer dan sekunder. Tipe komunikasi primer bersifat langsung, face to face baik dengan menggunakan bahasa, gerakan yang diartikan secara khusus ataupun aba-aba. Tipe komunikasi ini bisa berbentuk pertemuan, kelompok, maupun massa. Betapapun besarnya, pengaruh komunikasi jenis ini tidak dapat melalui sebuah wilayah geografis yang sangat sempit dan terbatas. Sementara tipe komunikasi sekunder adalah komunikasi yang menggunakan alat, media seperti menggunakan surat (inter personal), menonton pagelaran musik (kelompok), maupun media koran atau TV (massa), yang berfungsi untuk melipatgandakan penerima, sehingga dapat mengatasi hambatan geografis dan waktu.
Salah satu media komunikasi yang ada ialah televisi. Televisi adalah media elektronik yang bersifat audio visual, direct, dan dapat membentuk sikap. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Beragam tayangan dari mulai hiburan sampai ilmu pengetahuan ada dalam televisi. Adanya beragam channel televisi membuat masyarakat kita memiliki banyak pilihan untuk menyaksikan tayangan yang berkualitas.
Beberapa kelebihan televisi di antaranya:
• Karena sifatnya yang audio visual, pemirsa dapat terbantu oleh kehadiran gambar. Oleh karena itu setiap orang pasti memiliki gambaran yang sama, tidak ada imajinasi yang berbeda.
• Dapat menyaksikan kejadian di tempat jauh tanpa harus pergi ke tempat tersebut. Hal ini dapat dinikmati dalam siaran langsung pertandingan olahraga atau konser musik. Kita tak perlu pergi ke Italia untuk menyaksikan pertandingan Juventus melawan Inter Milan. Cukup duduk santai di depan televisi, kita bisa menyaksikan pertandingan tersebut.
• Dapat menikmati beragam tayangan hiburan dengan gratis. Tak perlu pergi ke movie theater untuk menyaksikan film yang bermutu.
• Informasi yang disajikan bersifat up to date, kejadian yang baru terjadi dapat kita saksikan di televisi.
• Banyaknya channel dalam televisi membuat setiap orang dapat menyaksikan program favorit masing-masing.
Beberapa kekurangan televisi di antaranya:
o Dibatasi oleh durasi program dan panjangnya visualisasi.
o Tidak bisa didengarkan sambil lalu. Orang yang keranjingan televisi biasanya suka melupakan aktivitasnya, terutama shalat.
o Banyaknya tayangan yang mengandung unsur kekerasan, kriminalitas, dan seks tanpa disensor. Hal ini dapat berperangaruh buruk terutama bagi anak-anak dan remaja.
o Sebagai media elektronik, pesan yang disampaikan bersifat selintas (tidak dapat disimpan).
o Berita yang disampaikan kurang mendalam.
Berdasarkan dari penjelasan di atas saya ingin mencoba untuk mengambil kesimpulan mengenai media komunikasi, khususnya media elektronik berupa televisi. Perkembangan televisi sangat cepat, dimulai dari saluran televisi yang semakin ke sini semakin beragam, sampai bentuk dan jenis televisi yang semakin modern dan semakin canggih. Menimbulkan berbagai dampak baik yang positif maupun yang negatif, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sebagai manusia yang berakal sudah selayaknya kita memberikan filter pada diri kita masing-masing untuk menyaring berbagai acara yang ditayangkan dalam televisi. Kita harus bisa menyerap informasi yang baik dan berguna bagi kehidupan kita, tetapi kita juga harus bisa membuang informasi yang tidak berguna. Jangan sampai hanya karena tayangan yang ada dalam televisi membuat kita lupa akan dunia kita yang nyata. Seperti yang pernah saya lihat dalam berita, sebuah SMA di Colorado Amerika Serikat yang dibanjiri 25 darah siswanya karena ada 2 orang siswa yang mencontoh adegan dalam film Rambo. Dua orang siswa tersebut memberondong teman-temannya dengan senapan api, tidak masuk akal memang sepertinya hal itu. Tetapi hal tersebut memang benar-benar terjadi. Banyak lagi kekerasan yang terjadi dalam dunia anak-anak karena tayangan dari televisi lainnya. Hal tersebut bisa dikarenakan kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua terhadap tontonan atau acara yang disaksikan oleh anak-anaknya.
Oleh karena itu, bagi para orang tua sebaiknya jangan menganggap televisi sebagai hal yang sepele. Anak-anak harus tetap mendapat perhatian dan bimbingan khusus dari para orang tua, supaya tidak terbawa oleh tayangan-tayangan yang bersifat fiksi. Dan juga orang tua dapat mengambil informasi yang positif untuk dapat menjadikan keluarganya dapat tumbuh dalam dunia yang modern tetapi tetap memegang nilai-nilai luhur Pancasila dan agama. Karena televisi itu seperti dua mata uang logam. Di satu sisi televisi memiliki nilai positif yang dapat dikembangkan, tetapi di sisi lain televisi memiliki nilai negatif yang dapat menjadi monster pembunuh.

Sumber:
Bahron Anshori - Wartawan Tabloid INTELIJEN
http://id.wikipedia.com
www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar